Membangun Kekuatan Potensial Berbasis UMKM
Dewasa ini, Indonesia terus menggenjot peran UMKM demi prinsip pembangunan ekonomi nasional bisa diperkuat jika sector terkecil dalam sector perekonomian bisa dibangun secara terus-menerus agar menjadi kokoh. UMKM dianggap pondasi perekonomian Indonesia. Dalam strateginya, pemerintah menggelontorkan banyak dana dan perundangan barupun dibuat. Pada awalnya, semangat tersebut masih sangat terlihat tapi sekarang ini cenderung menurun bahkan ada diposisi stagnan. Wujud nyata dari UMKM memang bisa dirasakan masyarakat, seperti banyaknya tenaga kerja yang terserap, pendapatan individu meningkat, daya beli mereka lebih tinggi, dan lain sebaginya.
Hasil dari kinerja UMKM ini pantas diapresiasi bahkan harus semakin ditingkatkan. Namun, tentunya akan menjadi beban berat bagi perjalanan panjang UMKM kedepan. Negara tidak boleh hanya bersandar pada sector ini dan merupakan sektor lain. Jika ditelaah lebih lanjut, dari data jumlah unit usaha dan pangsa usaha mikro, kecil, menengah dan besar di Indonesia tahun 2009 dalam penelitian Agus Arifin dan Rachmat Priyono dengan judul “Struktur Industri, TingkatIndustri, dan Efesiensi Ekonomis dalam pemenuhan kebutuhan hidup layak”, usaha mikro memimpin di antara tiga usaha lainnya, tahun 2007 pangsanya 98,92% dan 2009 pangsanya 98,88%, yang mencerminkan penyerapan tenaga kerja tahun 2007 sebanyak 90,78% dan tahun 2009 sebanyak 91,03%. Hasil yang cukup membanggakan selama 3 tahun dalam pengambilan sampel.
Hal yang menjadi sorotan utama agar UMKM bisa terus berjalan adalah tentang output dihasilkan agar konsumen tertarik dan pasar menimbulkan permintaan produk tersebut. Buatlah UMKM selayaknya industry kreatif. *prilia rahayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar