Jumat, 16 Desember 2011
Rabu, 14 Desember 2011
Memperkuat Pondasi Organisasi yang Berbasis Keilmuan
Salam Pembangunan,
Setiap Organisasi mempunyai basis dan core activity sendiri yang membedakannya dengan organisasi lain. Tidak terkecuali, lembaga yang kita cintai ini HIMESBANG FE UNSOED . Himpunan yang menjadi tempat bernaung atau rumah bagi kita mahasiswa dewasa ini sudah berkontribusi besar bagi kemajuan pendidikan di jurusan IESP dan juga memberikan manfaat untuk mahasiswa IESP.
Sudah 20 tahun sejak berdirinya organisasi ini, HIMESBANG FE UNSOED tetap berusaha fokus untuk menjaga eksistensi nya yang bertitik tolak pada keilmuan. Melalui kegiatan nya dari tahun ke tahun yang semakin inovatif dan variatif.
Membangun organisasi bukanlah sekadar mengikuti alur dan peranan Tuhan yang disebut takdir. Membangun organisasi layaknya merawat sebuah pohon, di mana ada tujuan akhir yang menjadi alasan organisasi ini masih berdiri, tujuan besar ini kemudian diejawantahkan dalam rencana-rencana jangka panjang, menengah dan pendek. Ada pelaku/subjek organisasi, lalu ada struktur yang jelas, metode kerja yang sesuai dengan organisasinya. Tentunya banyak sekali untuk menjelaskan filosofi organisasi, tapi yang ingin saya tuju adalah bahwa kesadaran akan visi dan misi organisasi inilah yang penting untuk mencapai target.
Pada kepengurusan HIMESBANG FE UNSOED 2011 visi yang dicanangkan yaitu “Terciptanya sebuah keluarga mahasiswa ilmu ekonomi dan studi pembangunan yang bersahabat dan progresif dengan berbasis intelektual”
Adapun misi nya:
- Menjadikan HIMESBANG sebagai keluarga mahasiswa IESP
- Meningkatkan pelatihan kegiatan ilmiah dan forum diskusi yang mampu merangsang daya nalar anggota dan menunjang kuliah
- Meningkatkan peran anggota dalam kegiatan HIMESBANG
- Membangun hubungan yang baik antara stakeholder civitas akademika IESP
- Menjalin kerjasama dan memperluas jaringan dengan lembaga lain yang sifatnya saling menguntungkan baik di dalam maupun diluar FE UNSOED
Sedikit mengulas mengenai perjalanan HIMESBANG FE UNSOED 2011 dari awal terbentuk nya jajaran pengurus sampai saat ini menjelang masa akhir kepengurusan. Jumlah pengurus HIMESBANG FE UNSOED 2011 tahun ini berjumlah 41 orang dari angkatan 2008, 2009, dan 2010. Komposisi pengurus ini dinilai ideal untuk mencapai visi dan misi . Oleh karena itu langkah strategis yang dilakukan dalam musyawarah kerja adalah menetapkan nama kabinet, jargon , dan program kerja. Nama kabinet HIMESBANG FE UNSOED 2011 adalah “Bersama Mengangkat Prestasi (BERAKSI)” tujuannya adalah menjadi dorongan dan penyemangat dalam terpenuhinya pencapaian baik dalam prestasi maupun eksistensi yang lebih terhadap konsep awal lembaga yang berbasis Penalaran dan Keilmuan. Untuk menyentuh dan memunculkan rasa memiliki organisasi terhadap seluruh stakeholder khususnya di lingkungan jurusan IESP maka kami membuat jargon HIMESBANG SAHABAT UNTUK SEMUA”.
Serangkaian program kerjapun disusun , pada tahun ini kami membuat sebuah gebrakan dengan membuat program-program anyar dan menambah sentuhan baru dari program kerja kepengurusan sebelumnya. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa IESP yang bersifat menunjang akademik, info dan pembinaan lomba, diskusi dan penelitian, dan belajar berorganisasi.
Tips Menghadapi Ujian
Ujian? Jangan Khawatir !
Ujian seringkali memang menjadi momok bagi para siswa dan mahasiswa. Mereka merasa khawatir dan takut tatkala ujian tiba. Entah itu Ujian Tengah Semester [UTS] maupun Ujian Akhir Semester bagi mahasiswa.
Kekhawatiran yang seringkali muncul memang cukup beralasan. Maklum, sebagian besar nilai beragam test atau ujian akhirnya berpengaruh pada nilai akhir. Baik itu rapor untuk siswa, atau Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bagi kalangan mahasiswa.
Tak hanya itu, ada beberapa sikap dan kondisi di kalangan pelajar dan mahasiswa yang turut berpengaruh dalam menyelesaikan test dan ujian. Misalnya, gugup dan berkeringat dingin. Selain itu, materi yang sudah dipelajari dengan baik bisa hilang begitu saja tatkala menghadapi kertas ujian.
Kekhawatiran yang berlebihan akhirnya bisa mengakibatkan pelajar dan mahasiswa gagal menempuh test dan ujian. Buntutnya, nilai rapor dan IPK jadi buruk.
Sesungguhnya, kekhawatiran itu tidak perlu terjadi, jika semuanya dipersiapkan dengan matang. Hal tersebut bisa dimulai dari upaya memperingatkan pada diri pelajar dan mahasiswa sendiri, bahwa ketika melaksanakan ujian, mereka sedang mendemonstrasikan kemampuannya dalam memahami materi kuliah, pelajaran, atau dalam tugas-tugas tertentu. Selain itu, ujian memberikan dasar evaluasi dan penilain terhadap perkembangan belajar mereka.
Di bawah ini, ada sepuluh tips bagi Anda, para pelajar dan mahasiswa. Simaklah dengan teliti.
- Datanglah lebih awal dengan persiapan matang.
Bawalah semua alat tulis yang dibutuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam tangan, penghapus, tip-ex, penggaris, dan sebagainya. Perlengkapan ini akan sangat membantu Anda agar tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
- Tenang dan percaya diri.
Ingatkan diri Anda bahwa Anda sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
“Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia”
Membangun Kekuatan Potensial Berbasis UMKM
Dewasa ini, Indonesia terus menggenjot peran UMKM demi prinsip pembangunan ekonomi nasional bisa diperkuat jika sector terkecil dalam sector perekonomian bisa dibangun secara terus-menerus agar menjadi kokoh. UMKM dianggap pondasi perekonomian Indonesia. Dalam strateginya, pemerintah menggelontorkan banyak dana dan perundangan barupun dibuat. Pada awalnya, semangat tersebut masih sangat terlihat tapi sekarang ini cenderung menurun bahkan ada diposisi stagnan. Wujud nyata dari UMKM memang bisa dirasakan masyarakat, seperti banyaknya tenaga kerja yang terserap, pendapatan individu meningkat, daya beli mereka lebih tinggi, dan lain sebaginya.
Hasil dari kinerja UMKM ini pantas diapresiasi bahkan harus semakin ditingkatkan. Namun, tentunya akan menjadi beban berat bagi perjalanan panjang UMKM kedepan. Negara tidak boleh hanya bersandar pada sector ini dan merupakan sektor lain. Jika ditelaah lebih lanjut, dari data jumlah unit usaha dan pangsa usaha mikro, kecil, menengah dan besar di Indonesia tahun 2009 dalam penelitian Agus Arifin dan Rachmat Priyono dengan judul “Struktur Industri, TingkatIndustri, dan Efesiensi Ekonomis dalam pemenuhan kebutuhan hidup layak”, usaha mikro memimpin di antara tiga usaha lainnya, tahun 2007 pangsanya 98,92% dan 2009 pangsanya 98,88%, yang mencerminkan penyerapan tenaga kerja tahun 2007 sebanyak 90,78% dan tahun 2009 sebanyak 91,03%. Hasil yang cukup membanggakan selama 3 tahun dalam pengambilan sampel.
Hal yang menjadi sorotan utama agar UMKM bisa terus berjalan adalah tentang output dihasilkan agar konsumen tertarik dan pasar menimbulkan permintaan produk tersebut. Buatlah UMKM selayaknya industry kreatif. *prilia rahayu
PUISI
Engkau adalah Ibuku
Oleh : David Arsyandi
Engkau
Temani diriku
Saat sedihpun dipelukmu
Engkau
Berikan nasihat
Tuk tegar menjalani cerita hidup ini
Aku akan mencoba
Membuatmu bangga
Memilikiku
Aku akan berusaha
Tuk beri yang tebaik
Untukmu
Engkau …
Engkau …
Engkau
Pertaruhkan nyawa mu
Melepas segala kebahagiaan
Demi tawaku …
Engkau …
Engkau …
Adalah ibuku …
Jumat, 09 Desember 2011
IGD (Internal Group Disscussion) 4
Bidang Penalaran dan Keilmuan HIMESBANG FE UNSOED 2011
Feat. Bidang pembinaan kader 2011.
Bidang media pengembangan informasi 2011.
Tema :
Agenda Pembangunan Ekonomi Melalui Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
Moderator :
Bidang Penalaran dan Keilmuan 2011
A. SPESIFIKASI MATERI
Permasalahan :
Republik Indonesia adalah negara yang dikarunia dengan hampir semua prasyarat untuk mampu menjadikan dirinya sebagai kekuatan besar perekonomian dunia. Dengan kekayaan sumber daya alam, jumlah penduduk yang besar dan produktif, serta akses yang strategis ke jaringan mobilitas global, Indonesia mempunyai aset dan akses yang mendukung terwujudnya bangsa ini sebagai kekuatan yang diperhitungkan dalam tata pergaulan antar bangsa.
Sebagai negara yang berada di tengah-tengah persaingan global yang semakin ketat, kedudukan Indonesia yang semakin diperhitungkan belum mendudukkan Indonesia sebagaimana seharusnya. Di sisi lain, tantangan Indonesia ke depan juga semakin berat. Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat.
Indonesia juga memainkan peran yang makin besar di perekonomian global. Saat ini Indonesia menempati urutan ekonomi ke-17 terbesar di dunia. Keterlibatan Indonesia pun sangat diharapkan dalam berbagai forum global dan regional seperti ASEAN, APEC, G-20, dan berbagai kerjasama bilateral lainnya. Keberhasilan Indonesia melewati krisis ekonomi global tahun 2008, mendapatkan apresiasi positif dari berbagai lembaga internasional. Hal ini tercermin dengan perbaikan peringkat hutang Indonesia di saat peringkat negara-negara lain justru mengalami penurunan. Saat ini saja sudah banyak lembaga dan pengamat pada tingkat dunia yang meramalkan Indonesia, yang kini menjadi salah satu anggota G-20, akan “segera” menjadi Emerging Economy.
IGD (Internal Group Disscussion) 3
Bidang Penalaran dan Keilmuan HIMESBANG FE UNSOED 2011
Feat. Kelompok Eksekutif HIMESBANG FE UNSOED 2011.
Tema :
Tinjauan Fluktuasi Harga Emas (Logam Mulia) dari Sudut Pandang Nasional dan Internasional.
Moderator :
Staf Bidang Penalaran dan Keilmuan 2011
A. SPESIFIKASI MATERI
Permasalahan :
Emas adalah komoditas yang sangat independen, harganya hampir sepenuhnya dipengaruhi pasar. Meskipun pemerintahan-pemerintahan di dunia berusaha mempengaruhi harga emas, kemampuan mereka terbatas dan makin lama makin habis pengaruhnya. Emas, akhir-akhir ini banyak diburu pasar. Selama beberapa tahun terakhir Si kuning kinclong ini terus mengalami kenaikan. Masyarakat banyak yang sudah menyadari keunggulan investasi emas dan mulai menyimpannya. Baik dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk sertifikat. Lantas kira-kira apa yang membuat harga emas itu naik terus?
Harga emas terus mengukir rekor tertingginya dibeberapa bulan terakhir ini. Bahkan tercatat melampaui 1900 dolar AS per troy ounce atau naik sekitar 30 persen selama beberapa minggu terkahir ini. Beberapa bank internasional terkemuka sudah memperbaharui prediksi harga ke depan emas mereka. JPMorgan memperkirakan harga emas spot akan terus naik hingga 2.500 dolar AS per troy ounce pada akhir tahun nanti, naik dari perkiraan sebelumnya yaitu 1800 dolar AS, Selain JPMorgan, Morgan Stanley, ANZ, Barclays Capital, Goldman Sachs, HSBC serta beberapa produsen emas dunia juga menaikan prediksi atas harga emas mereka dalam beberapa tahun mendatang.
Faktor – faktor yang diduga mempengaruhi fluktuasi harga emas adalah : Nilai tukar (kurs), kepanikan fianansial secara global, kenaikan inflasi yang meleset, supply dan demand emas, tingkat suku bunga, harga minyak dunia, dan situasi politik internasional,
Ada beberapa isu-isu nasional juga yang kiranya membutuhkan pembahasan terkait masalah emas ini, yakni emas dipandang mempunyai nilai yang lebih stabil dari pada uang kertas, uang fiat atau banknotes selain itu pula seigniorage mempunyai berbagai dampak buruk menurut sistem ekonomi islam yang berpendapat bahwa mata uang gold dinar atau dirham lebih baik dari uang fiat Fiat Money.
IGD (Internal Group Discussion) ke-2
Bidang Penalaran dan Keilmuan HIMESBANG FE UNSOED 2011
Feat. Bidang Advokasi dan Eksternal 2011.
Kelompok Karya Tulis Ilmiah (Bid.Penelitian 2011) 2011.
Moderator :
Staf Bidang Penalaran dan Keilmuan 2011
PELUANG DAN HAMBATAN YANG DIMILIKI INDONESIA DALAM MEA
Tantangan paling sulit dalam menyongsong MEA adalah memperkirakan bagaimana MEA akan mempengaruhi perekonomian negara-negara di dalamnya. Kajian tentang hal ini sangat perlu dilakukan, karena dengan mengetahui perkiraan dampak yang akan terjadi, Pemerintah dan semua unsur bangsa dapat merumuskan langkah-langkah strategis yang harus diambil agar dapat menuai manfaat optimal dari integrasi yang akan terjadi. Ada aspek dalam kajian dampak integrasi yang mampu dijawab dengan menggunakan kajian empiris, namun sejumlah aspek, seperti mobilitas faktor produksi intra ASEAN dan dampaknya pada pembagian kue ekonomi antar anggota ASEAN, akan coba dijawab secara konseptual teoritis.
· Dampak terhadap Perdagangan Barang
Pengukuran dampak ekonomi dari suatu integrasi ekonomi merupakan topik yang banyak menyita perhatian dan sejauh ini telah cukup banyak dilakukan. Terkait dengan MEA, meskipun perwujudannya direncanakan baru akan tercapaisepenuhnya pada 2015, pengukuran dampaknya telah dapat dilakukan mengingat kesepakatan penurunan tarif telah mulai dilakukan pascapenandatanganan AFTA 1992 (yang termuat dalam Common Effective Preferential Tariff - CEPT). Sejauh ini, terdapat dua pendekatan utama dalam melakukan kajian empiris terhadap dampak ekonomi tersebut, yaitu:
1) Pendekatan ex-ante, yang menggunakan parsial atau general equilibrium model, seperti yang dilakukan oleh Imada et al. (1991), Adams and Par (1995), dan DeRosa (1995)
2) Pendekatan ex-post, dengan menggunakan Metode Gravitasi, seperti yang dilakukan oleh Hamilton and Winters (1992), Frankel (1993), Sharma and Chua (2000), dan Endoh (1999, 2000).
Penggunaan Model Gravitasi pertama kali dipelopori oleh Tinbergen (1962) dan Pöyhönen (1963), untuk menganalisis arus perdagangan bilateral antara dua kesatuan geografis yang berbeda. Selanjutnya Frankel (1997) berusaha mengungkap dampak integrasi regional dengan memasukkan variabel dummy perjanjian internasional dalam persamaan umum model gravitasi.
Studi yang dilakukan menggunakan data lima negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand) periode 1989- 2006 menunjukkan bahwa selain GDP per kapita 2006 menunjukkan bahwa selain GDP per kapita 2006 menunjukkan bahwa selain GDP per kapita dari negara-negara, perjanjian AFTA (sebagai cikal bakal MEA 2015) merupakan salah satu faktor yang berperan dalam perdagangan intra ASEAN.
· Dampak Terhadap Investasi, Pertum-buhan dan Kemiskinan
Integrasi ekonomi akan mendorong masuknya investasi, yang selanjutnya akan mendorong pertumbuhan, dan pada akhirnya
dapat menurunkan tingkat kemiskinan. Integrasi mau tidak mau akan memaksa setiap pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing apabila masih ingin bertahan di pasar. Restrukturisasi industri akan terjadi, sehingga pada akhirnya akan tercipta struktur industri yang lebih sehat. Bukti empiris dari hal ini dapat ditemukan di kawasan Uni Eropa, dimana struktur industri kawasan tersebut periode pascaintegrasi ditandai dengan jumlah perusahaan yang lebih sedikit, namun lebih besar dan lebih efisien. Kondisi ini pada akhirnya akan menciptakan atmosfer yang memacu masuknya FDI yang selanjutnya akan membantu menstimulasi pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan teknologi, penciptaan lapangan kerja,pembangunan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih luas ke pasar dunia. Melalui efek terhadap pertumbuhan ekonomi ini FDI selanjutnya dapat berkontribusi pada pengentasan kemiskinan. FDI dapat juga
membantu meningkatkan pendapatan pemerintah, yang dapat digunakan untuk membiayai jaring pengaman sosial untuk kaum miskin, melalui kontribusi pajak dan secara tidak langsung dengan menstimulasi pertumbuhan dan memperluas wajib pajak (tax base). Sebagai tambahan, FDI dapat secara instrumental mendekatkan jasa-jasa infrastruktur ke golongan miskin. Sebagai contoh, investor-investor asing di telekomunikasi, listrik dan sumber daya air, melalui kemitraan build-operate-transfer (BOT) atau skema public-private, telah memberikan jasa-jasa yang lebih baik ke jutaan rumah tangga, termasuk golongan miskin. FDI dapat berpengaruh pertumbuhan dan pengentasan kemiskinan pada suatu lingkungan yang sehat, yaitu terdapat kesamaan aturan main antara investor asing dan domestik, dan kecukupan infrastruktur fisik dan sosial (Klein, et al. 2001, Mirza 2002).
Untuk negara-negara ASEAN, Jalilian dan
Weiss (2002) menemukan baik langsung maupun tak langsung antara FDI dan langsung maupun tak langsung antara FDI dan kemiskinan Peningkatan 10% FDI berasosiasi dengan peningkatan pendapatan per kapita sebesar 0,17% dari kaum miskin di ASEAN. Sekitar 40% dari efek pengentasan kemiskinan dari FDI diperoleh melalui pertumbuhan ekonomi, sementara 60% berasal dari akibat langsung
melalui adanya pelatihan tenaga kerja dan pembukaan lapangan kerja bagi kaum miskin. Meskipun demikian, integrasi suatu kawasan dapat pula menghasilkan efek negatif terhadap upaya pengentasan kemiskinan. . . . . Integrasi dapat menghasilkan pembalikan pengentasan kemiskinan (poverty reduction reversal) melalui dampaknya pada kenaikan harga-harga barang-barang tradables, menyusutnya lapangan kerja dan upah bagi kaum miskin, serta menurunnya pendapatan pemerintah. Integrasi ekonomi yang lebih luas juga dapat meningkatkan kerentanan kaum miskin, yang utamanya paling sulit untuk melindungi diri dari kejutan-kejutan pendapatan (income shocks), yang disebabkan oleh terbatasnya kepemilikan aset finansial, rendahnya pendidikan dan keterampilan dan ketiadaan akses ke jaring pengaman sosial.
Langganan:
Postingan (Atom)