Jumat, 01 Juli 2011

Bakti Sosial Himesbang FE Unsoed 2011

Jantera Ekonomi


Bentuk pengabdian masyarakat. Rasa kepedulian, adanya rasa tanggung jawab terhadap keadaan sesama. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengapresiasi perasaan tersebut. Salah satunya adalah dengan bakti sosial,  bakti bisa berarti memberikan sesuatu kepada yang butuh pemberian.
Telah lewat sepekan lebih, Himesbang Fe Unsoed mengadakan bakti sosial yang bertemakan “Singsingkan Lengan Baju, Gapai Tangan Mereka”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SD Negeri 03 Panusupan, Kecamatan Cilongok selama dua hari. Pada hari pertama bentuk kegiatan berupa pemberian materi pelajaran dan pengetahuan yang didapat maupun yang tidak didapatkan pada kegiatan belajar di sekola. Kemudian motivasi pendidikan. Tidak hanya itu saja kegiatannya juga berupa kreatifitas (origami), games yang mengasah kelincahan, pentas seni dari murid sekolah dasar, dan nonton bareng berupa film motivasi pendidikan yang diberikan khususnya untuk siswa-siswi sekolah dasar tersebut. Hari ke-2 dilanjutkan dengan senam pagi bersama, kerja bakti sekitar sekolah, kemudian ada juga bazar murah yang ditawarkan panitia berupa penjualan sembako dan pakaian layak pakai. Hasil dari penjualan bazar murah tersebut diberikan kepada pihak sekolah untuk keperluan sekolah dasar tersebut.


 
            Kegiatan yang dilaksanakan cukup sederhana, tetapi memerlukan proses yang tidak mudah. Tenaga maupun pikiran berperan penting disini. Dengan keterbatasan dana, tetapi tetap bisa memberikan apa yang dimiliki baik ilmu pengetahuan, ataupun materiil yang bermanfaat untuk mereka (yang membutuhkan). Panita baksos Himesbang bekerja keras disini. Mulai dari penggalangan dana, panitia mencari donatur untuk keberlangsungan kegiatan bakti sosial ini, dengan cara berjualan rutin yang keuntungannya disumbangkan, kemudian yang cukup rizkan sekali panitia dipaksa mengamen demi menutupi kekurangan dana, ada yang menolak dengan cara ini dan ada juga yang berpendapat sah-sah saja. Yang dijunjung adalah belajar memaknai kehidupan, peka terhadap keadaan sekitar, menumbuhkan jiwa sosial, kekompakan bahu-membahu satu sama lain, serta rasa keikhlasan.
            Jantera ekonomi. Sebetulnya dari kegiatan bakti sosial yang telah dilakukan, secara tidak langsung banyak manfaat yang diperoleh dan itulah tujuannya. Seandainya roda berputar, kincir angin berputar, bianglala pun ikut berputar, supaya benda-benda tersebut dapat berputar diperlukan aktor untuk menggerakan. Seperti halnya dengan ekonomi butuh aktor sebagai penggerak perputaran ekonomi yaitu para donatur, penggalang dana, panitia, dll jika bicara mengenai bakti sosial ini. Dana yang telah dikumpulkan dipakai untuk kebutuhan yang diperlukan demi mendukung kegiatan bakti sosial ini. Sebagai contoh dana dipakai untuk membeli sembako, pedagang sembako mandapat untung. Sembako dijual dengan harga murah kepada warga sekitar yang membutuhkan, warga pun mendapat untung dengan sembako yang dihargai murah. Hasil dari penjualan sembako dan lainnya, diberikan kepada pihak sekolah yang dipergunakan untuk keperluan sekolah, sekolah dasar tersebut mendapat manfaat. Kemudian panitia sebagai penyelenggara pun mendapat keuntungan berupa kepuasan karena bisa menghibur sesama dan membuat mereka senang, keutungan tersebut tidak bisa diukur dalam segi uang. Tetapi itu juga merupakan manfaat ekonomi. Seperti itulah perputaran ekonomi yang dijelaskan secara sederhana.
            Apabila memulainya dengan rasa ikhlas pasti hasilnya akan bermakna. Sebagai manusia yang diberi kelebihan sebarkanlah kelebihan kepada yang membutuhkan. Sebagai manusia yang yang diberi nikmat lebih sebarkanlah nikmat yang didapat kepada yang membutuhkan. Penggalang dana atau panitia bakti sosial memang tak selamanya benar mereka juga manusia bukan robot, mereka juga harus dimanusiakan. Kembali ke awal keikhlasan adalah penting. Mudah-mudahan kegiatan bakti sosial seperti ini bisa dilakukan oleh himesbang Fe Unsoed, dengan bakti memberi manfaat yang terus-menerus kepada yang membutuhkan, tidak hanya sesaat. Kembali lagi dibutuhkan perjuangan, keikhlasan, tenaga, dan pikiran yang lebih dari yang sudah dilakukan.

Hafidz Yudhansyah
(ketua baksos 2011)

Tidak ada komentar: