Rabu, 20 April 2011
KETENTUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH (LKTI) Universitas Mulawarman
Selasa, 12 April 2011
Mahasiswa IESP FE UNSOED go international
HNMUN merupakan program simulasi sidang perserikatan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diikuti mahasiswa dari seluruh dunia. HNMUN diselenggarakan oleh Harvard University, AS. MUN tersebut merupakan MUN tertua karena telah terselenggara selama 57 tahun. Dalam ajang tersebut, setiap peserta yang menjadi wakil dari negaranya akan membela kepentingan internasional negaranya, layaknya diplomat dilembaga PBB. Oleh karena itulah delegasi atau peserta HNMUN harus memiliki kemampuan berdebat dalam bahasa inggris, berprestasi baik secara akademis maupun non akademis, serta memiliki dedikasi yang tinggi dalam merancang perbaikan suatu wilayah.
Tujuan dari penyelenggaraan acara ini adalah untuk menghasilkan calon diplomat-diplomat muda yang kelak akan turut serta membangun negaranya.
Berdasarkan accepatance letter yang diterima oleh panitia HNMUN, delegasi mahasiswa Unsoed akan mewakili Papua New Guinea (PNG), sehingga mereka harus mempelajari dan memahami segala hal yang berkatian dengan Papua New Guinea (PNG).
Seluruh delegasi Unsoed akan berada di Badan General Ambissy. Dimana disini delegasi dari IESP FE Unsoed – Muhammad Aditya Iranda dipercayakan di Komite Ekonomi dan Ariyanto Wibowo berperan sebagai Komite WHO.
Walau tantangan yang mereka hadapi cukup berat karena mereka harus menggalang dana dari berbagai pihak melalu beasiswa unggulan dikti dan beasiswa lainnya, serta berlatih, mereka tetap optimis program inisitaif mereka ini mampu menorehkan sejarah baru pergerakan mahasiswa Indonesia yang ingin berkontribusi konkret pada institusi pendidikan dan bangsa.
Hasil Forum Diskusi
Forum Diskusi yang dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2011 dengan pembicara Ibu Dian Rahajuni mengangkat tema tentang “Berbagai permasalahan akademik di IESP FE UNSOED”.
Untuk meningkatkan kualitas akademika jurusan IESP pada tahun depan, jurusan mengambil kebijakan – kebijakan seperti memantau dosen dan mahasiswa, peningkatan pemantauan tersebut kemudian diefektifkan untuk tahun ini, pelatihan dosen, KRS dibuka dan ditutup sesuai kalender akademik. Pihak jurusan pun mencoba untuk melakukan kerjasama dengan universitas di luar negri.
Semester Pendek (SP) tahun ini akan diadakan lagi sesuai dengan permintaan mahasiswa guna memperbaiki nilai mata kuliah mereka. Dari pihak jurusanpun berjanji akan memasukan nilai SP.
Timbul juga pertanyaan mengenai pemilihan dosen yang mengajar di jurusan IESP Internasional. Dan ternyata pemilihan dosen yang mengajar di jurusan IESP Internasional itu tidak melalui proses seleksi, melainkan di tawarkan bagi dosen yang bersedia untuk mengajar di IESP Internasional.
>>PUISI
Tanya Atas Mereka
Oleh : Agnes Rahadian Novick V.
Aku Berdiri tepat disini
Menyaksikan para perancang kemajuan berteriak
Tak tahu lagi, sepertinya tak tertahan
Aku tahu
Kita pernah lepas dari jerat kolonialisme
Bangsa ini sebut MERDEKA!
Tapi kini kakiku gemetar,kepalaku pecah berhamburan imaji
Aku berpikir
Aku melihat
Di pinggir kali orang-orang hanya bisa menganga
Di dekat etalase para gembel terpana
Di kolong jembatan pemulung hening senyap
Di ibukota sebagian orang menutup telinga
Segelintir bersorak kata merdeka
Maka bingung adalah respon hangat yang tersaji
Tampang-tampang kumal itu kian beku ditelan panas ibukota
Sebagian sibuk sekali dengan pidato kemenangan
Aku Bernyanyi
Aku yang berada dalam nyanyian patriotik
Mendamparkan ribuan bahkan jutaan tanya untuk mereka
Masih adakah jiwa atas kata yang tabu padaku dan mereka semua?
Mestinya ada! karena kain yang makin pudar itu menjulang di muka mereka
Sepotong kain lusuh, pudar, dan mirip taplak meja
Ya, itu mungkin hanya pertanda
Tapi itu yang dipertaruhkan dengan nyawa
Mereka yang mati ditembus timah membara
Juga mereka yang mati diatas pena dan pelana
Aku kini tertunduk
Agak malu (mungkin)
Ternyata ini bayaran yang kita punya
Atas keringat, air mata, dan darah yang telah tumpah
Yang tumpah tak sia-sia
Di pelataran kampung para penguasa, mereka, juga kita.