Jurusan Ilmu Ekonomi Studi & Pembangunan FE UNSOED kembali menggelar kuliah umum yang dibawakan oleh Dr. Gustian Djuanda, visiting lecturer dari Islamic Business School, college of Business Universiti Utara Malaysia ini membahas Prospek, Peluang dan Tantangan Ekonomi Islam. Kuliah umum ini dihadiri oleh sekira 200 orang peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, dosen Fakultas Ekonomi dan para pemerhati ekonomi islam.
Dalam paparannya, Dr. Djuanda mengungkapkan bahwa saat ini prospek bisnis ekonomi islami berkembang dengan sangat baik, yang diantaranya mencakup bidang telekomunikasi, transportasi, pariwisata, lembaga keuangan dan spiritualisme. Diyakini pula bahwa kegiatan bisnis berbasis ekonomi islam akan terus berkembang dimasa yang akan datang. Ada satu bidang bisnis yang cukup menarik untuk dikaji yaitu bisnis di bidang spiritualisme. Bisnis ini muncul karena adanya tekanan kebutuhan manusia yang kompetitif yang menyebabkan mereka takut akan hari depan yang cerah di dunia ini sehingga diperlukan sentuhan spiritual untuk menenangkan jiwanya. Fenomena inilah yang menyebabkan bisnis yang melakukan pendekatan spiritualisme berkembang dengan sangat pesat, seperti Wisata Rohani, Bank Islam, Supermarket Islam dan Hotel Islam.
Masih dalam kuliahnya Dr. Djuanda juga menjelaskan peluang ekonomi islam di Indonesia diantara 80 negara di dunia yang telah mengakomodasi Bank Islam di dalam sistem moneternya. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, pemerintah Indonesia memberikan kesempatan yang lebih luas bagi pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Perbankan no.10 tahun 1988 yang mengatur tentang adanya dual banking system. Kebijakan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya; 1. pengembangan perbankan syariah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan golongan masyarakat yang memandang bank konvensional tidak sesuai dengan syariah yang mereka yakini, 2.krisis perbankan di tahun 1998 membuktikan bahwa bank syariah dapat bertahan di tengah gejolak nilai tukar dan tingkat bunga yang tinggi, 3.pengembangan perbankan syariah sebagai alternatif perbankan yang mempunyai keunggulan dan karakteristik tertentu, 4.pembiayaan perbankan syariah lebih didasarkan pada investasi riil dan sistem partisipasi, maka supply uang harus terkait dengan kebutuhan pelaku ekonomi riil.
Disamping prospek dan peluang ekonomi islam, Dr. Djuanda juga membahas tantangan yang ada dalam penerapan ekonomi islam. Pakar ekonomi islam ini menyebutkan setidaknya ada 5 hal yang menjadi tantangan ekonomi islam yaitu pertama Sumber Daya Insani yang belum memadai karena adanya dikotomi sistem pendidikan agama dengan pendidikan umum, kedua Jaringan Bank Islam yang belum menjangkau pelosok Indonesia, ketiga masih adanya persepsi masyarakat yang menganggap bank syariah sama saja dengan bank konvensional, keempat lambatnya proses sosialisasi karena adanya keterbatasan jaringan pelayanan perbankan syariah serta masih sedikitnya pusat kajian ekonomi islam dan terakhir adalah minimnya partisipasi organisasi masyarakat islam dalam pengembangan ekonomi islam.
sumber : unsoed.ac.id